Sabtu, 28 September 2013

Perhatikan tingkat kepadatan dikolam

Jika terlihat kolam berbuhi atau terdpt banyak busa diatasnya. Bisa dipastikan kepadatan didalam kolam terlampau tinggi. Segera pindahkan sebagai ikan ke kolam yg sudah matang. Guna memecahkn tingkat kepadatan kolam. By sangkuriang berkah

Sekali2 narsis dikolam sendiri.. Hehehehe


Sangkuriang Berkah

Ternak dan budidaya pembesaran ikan lele sangkuriang  adalah usaha perorangan yg bergerak di budidaya pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal di air tawar.

kesuksesan budidaya pembesaran ikan lele sangkuriang, bukan saja harus pintar dlm pola dan sistem budidaya. tapi lbh dari itu dibutuhkan kecerdasan melihat peluang antara supply dan demand. by sangkuriang berkah (darwis awis)

FUNGSI DAN KEGUNAAN GARAM IKAN

Fungsi dan Kegunaannya Benda berupa kristal berwarna putih ini sudah sangat lama dikenal oleh para akuaris. Keberadaannya bukan merupakan hal yang asing, bahkan boleh dikatakan kehadiran benda ini seolah sudah menjadi bagian terintegrasi dengan hobi ikan hias. Garam yang dimaksud adalah garam NaCl, yaitu garam seperti yang kita kenal pada umumnya sebagai garam dapur dalam kehidupan sehari-hari. Rupa dan rasanya sama. Perbedaan utama antara garam ikan dengan garam dapur atau garam meja adalah pada kemurniannya. Garam ikan diharapkan hanya mengandung NaCl saja, karena kehadiran bahan lain pada garam ini dikhawatirkan akan mempunyai dampak yang tidak diinginkan pada ikan yang bersangkutan. Sedangkan garam dapur sering telah mengalami pengkayaan dengan berbagai bahan lain yang diperlukan oleh manusia, seperti Iodium, atau bahan lainnya. Oleh karena itu sering kali secara umum disebutkan bahwa garam yang digunakan untuk ikan adalah garam tidak beriodium. Iodium sendiri tentu saja diperlukan oleh ikan, akan tetapi kehadiran bahan lain yang tidak diketahui dengan pastilah yang menimbulkan kekhawatiran akan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Apabila tidak terlalu mendesak maka penggunaan garam yang memang sudah dikhususkan untuk ikan akan lebih aman. Meskipun demikian banyak dilaporkan bahwa penggunaan garam beriodiumpun tidak menyebabkan dampak merugikan pada ikan-ikan yang diberi perlakuan tersebut.

Fungsi GaramIkan , dalam hal ini ikan air tawar, di dalam air ibarat sekantung garam. Ikan harus selalu menjaga dirinya agar garam tersebut tidak melarut, atau lolos kedalam air. Apabila hal ini terjadi maka ikan yang bersangkutan akan mengalami masalah. Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam didalam tubuhya tidak mudah “bocor” kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang berinteraksi dengan air adalah insang.

Air secara terus menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang. Proses ini secara pasif berlangsung melalui suatu proses osmosis yaitu, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Sebaliknya garam akan cenderung keluar. Dalam keadaan normal proses ini berlangsung secara seimbang. Peristiwa pengaturan proses osmosis dalam tubuh ikan ini dikenal dengan sebutan osmoregulasi. Tujuan utama osmoregulasi adalah untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh ikan. Apabila ikan tidak mampu mengontrol proses osmosis yang terjadi, ikan yang bersangkutan akan mati., karena akan terjadi ketidak seimbangan konsentrasi larutan tubuh, yang akan berada diluar batas toleransinya.

Pada saat ikan sakit, luka, atau stress proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari tubuh, akibatnya beban kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Bila hal ini terus berlangsung, bisa sampai menyebabkan ginjal menjadi rusak (gagal ginjal) sehingga ikan tersebut tewas. Selain itu, hal ini juga akan diperparah oleh luka dan atau penyakitnya itu sendiri. Dalam keadaan normal ikan mampu memompa keluar air kurang lebih 1/3 dari berat total tubuhnya setiap hari. Penambahan garam kedalam air diharapkan dapat membantu menjaga ketidak seimbangan ini, sehingga ikan dapat tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk memulihkan dirinya dari luka, atau penyakitnya. Tentu saja dosisnya harus diatur sedemikan rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih tinggi dari pada kadar garam dalam darah ikan. Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah, efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk kedalam darah, akibatnya ikan menjadi terdehidrasi dan akhirnya mati.

Pada kadar yang tinggi garam sendiri dapat berfungsi untuk mematikan penyakit terutama yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya harus diperhatikan dengan seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi.

Beberapa Keunggulan Garam IkanPemberian garam termasuk aman bagi ikan, asal diberikan dengan dosis yang sesuai. Selain itu juga aman bagi manusia. Seperti disebutkan sebelumnya, garam akan membantu menyeimbangkan kembali proses osmoregulasi dan memicu daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit yang dideritanya.Sampai tahap tertentu diketahui garam mampu memblokir efek nitrit. Nitrit dalam air dapat terserap kedalam system peredaran darah ikan, sehingga darah berubah menjadi kecoklatan. Kehadiran nitrit akan menyebabkan kemampuannya untuk membawa oksigen menjadi menurun, sehingga pada kondisi kelebihan nitrit sering terjadi “penyakit darah coklat”. Dengan adanya garam kejadian demikian bisa dihindari.Garam mampu membunuh parasit-parasit bersel tunggal seperti Ich (white spot), jamur dan bakteri lainnya. Terakhir garam mudah didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap saat pada waktu diperlukan.


Dosis dan Cara PemberianGaram sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai fungisida relatif jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat khusus untuk ikan.

Beberapa dosis penggunaan garam adalah:

Sebagai profilaktik:Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa umum sebagai “jamu” dianjurkan untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam disiapkan di suatu wadah. Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut sesuai dengan dosis. Setelah garam melarut baru dimasukan kedalam akuarium. Dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya. Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan mudah melakukan pemulihan.

Sebagai perlakuan pengobatan infeksi jamur dan atau bakteriUntuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam dan 1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 – 48 jam. Jadi jangan diberikan sekaligus sebanyak 1 %, tapi diberikan secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan osmotic, atau stress pada ikan yang bersangkutan.

Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara teratur garam ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila pada saat peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan, kemudian ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.

Untuk mengurangi pengaruh racun dari nitrit.Untuk mengurangi pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.

Untuk melepaskan lintah pada ikanDapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan. Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.

Sebagai obat infeksi Piscinoodinium (Velvet).Pengobatan terhadap infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1 sendok teh per 4 liter air.

PerhitunganUntuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah 100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.Apabila dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang diperlukan adalah 1 % (0.01) x 200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis garam yang diperlukan adalah 0.1 % maka yang diperlukan adalah 0.1 % (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih 2 ons atau 200 gram.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian garam. Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam, yakinlah terlebih dahulu bahwa ikan yang dipelihara bukan termasuk ikan yang peka terhadap garam.

Sumber : O-FISH

Pemberian Pakan

Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora. Makanan yang diberikan bisa makanan alami yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal kita. Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau repot mencari makanan alami. Dalam Budi Daya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Cara menghitungnya dengan mengambil sampel beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik. Menurut pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan bobot bertambah.Pemberian pakan frekuensinya 3-4 atau 4-5 kali setiap hari pemberian pakannya dimulai jam 9 pagi, 12 siang, 3 sore, jam 6 dan jam 9 malam. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.

Beternak Lele

Beternak Ikan Lele sampai dengan saat ini masih menjadi favorit banyak orang.  Usaha ternak lele menurut pengalaman banyak orang menjanjikan keuntungan yang cukup besar dengan syarat kita bisa mengelola dengan baik usaha yang kita jalankan.Bagi yang berencana akan membuka bisnis atau usaha beternak ikan lele berikut ini adalah sedikit cara budi daya ternak ikan lele . Lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.  Berikut ini merupakan syarat hidup Ikan Lele :
1.      Ikan lele dapat hidup pada suhu 20*C dengan suhu optimal antara 28 s/d 32*C.
2.      Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2 (oksigen), karena ikan lele memiliki alat pernafasan seperti paru-paru sehingga dapat bernafas mengambil oksigen dari udara.
3.      Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia limbah industri, merkuri,limbah pestisida dari persawahan atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya yang dapat mematikan ikan. Hindari membuat kolam pada daerah rawan banjir
4.      Permukaan perairan tidak boleh tertutup oleh bangunan atau gedung atau daun pepohonan , apalagi oleh tumbuhan air seperti eceng gondok. Permukaan kolam harus terbuka sehingga dapat menerima sinar matahari secara langsung.
5.      mempunyai pH 6.5-9 kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal 100ppm dan optimal 50 ppm, turbidity (kekeruhan)bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan o2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak, dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157.56 mg/liter
Kemudian setelah mengetahui habitat  kehidupan Ikan lele, langkah selanjutnya yaitu menyiapkan Lahan Kolam Ikan Lele  tentunya.  Untuk membuat kolam lele, tidak sama seperti ikan air lainnya.  Perlu diperhatikan  Terpal Kolam Ikan Lele itu sendiri.  Berikut ini cara membuat Kolam Ikan Lele terpal :
  • Ukuran Kolam Pembesaran minimal 2 X 5 untuk tebar 1000 ekor benih atau panen 1 kuintal
  • Ukuran Kolam 5 X 10 untuk tebar 6000 ekor benih atau panen 6 kuintal
  • Ukuran Kolam 8 X 10 untuk tebar 10.000 ekor benih atau panen 1 ton
  • Persiapkan Lahan untuk Kolam. Kedalaman kolam 150 cm. Dengan perincian sebagai berikut : diatas tanah setinggi 100 cm. Dibawah/didalam tanah 50 cm. Keruklah sedalam 50 cm dan pasanglah turap  setiap 50 cm untuk bambu dan 150 cm untuk tembok dengan kedalaman minimal 50 cm dari dasar kolam agar dapat menahan gaya tekan air
  • Setelah lahan tanah untuk kolam sudah dikeruk, buat rangka untuk terpal kolam ikan lele bisa menggunakan bambu atau rangka khusus terpal.  Pastikan posisinya presisi dengan kerukan tanah tersebut
  • Persiapkan terpal dan masukkan kedalam kerukan kolam ikan lele tersebut.
  • Pasang terpal secara hati-hati dan pastikan supaya terpal tidak bocor dan pasang drainase pembuangandi bawahnya. Untuk pengontrolan level air dan pengurasan
  • Selanjutnya apabila sudah memastikan terpal terpasang dengan baik di kolam yang sudah dikeruk, masukan air ..
  • Setelah ditebar, lele baru diberi makan setelah 12 jam kemudian, karena lele masih dalam kondisi stress dan untuk adaptasi dengan kolam baru
  • Peringatan!!! Berhati-hatilah dalam pemberian pakan, jangan terlalu banyak, perhatikan respon dan kecepatan memakan pakan, jika sudah melambat hentikan, jangan di berikan ketika akan turun hujan, karena lele dapat stress dan memuntahkan kembali makanannya, sehingga menjadi endapan racun/amoniak yang akan membuat lele sakit kemudian mati.
  • Tahap pertama menggunakan 781-1 atau setara sebanyak 3kg untuk 8-10 hari. Pelet diberikan 3x sehari.baiknya jam 9 Pagi 1 Dosis, Sore jam 4, dan malam jam 9
  • Setelah pakan tersebut habis, tambahkan air kolam sebanyak 10 cm
  • Tahap kedua menggunakan 781-2 atau setara sebanyak 5kg untuk 8-10 hari
  • Setelah habis, tambahkan air kolam sebanyak 10cm.
  • Tahap ketiga menggunakan 781 atau setara sebanyak 22kg untuk 8-10 hari
  • Sama dengan sebelumnya, jika pakan sudah habis, maka air kolam ditambahkan ketinggiannya sebanyak 10cm.
  • Tahap keempat dilakukan pemberian pakan sebayak 70 kg hingga panen. Dapat dilanjutkan dengan memakai 781, akan tetapi untuk mengurangi biaya produksi dapat menggunakan pakan tenggelam seperti SNL/sinta
  • Good luck everybody
  • Air bisa memakai air apa saja, dengan syarat kadar besi rendah. Kalau air PAM wajib diendapkan dulu 1-3 hari, dan kuras dasar air 10 cm supaya koporit terbuang.
  • Isi kolam hingga ketinggian 50cm
  • Beri pupuk kandang ( kotoran kambing yang masih basah) yang  diletakkan  dalam karung dan diikat serta digantungkan hingga karung terendam dalam air. Jumlahnya adalan 1 kg/m2 atau untuk 10m2 berkisar 10 kg
  • Larutkan cairan herbal sebanyak 2 sendok makan dan dilarutkan dalam 5 liter air serta ditambahkan 5 sendok makan garam dapur kemudian ditebar rata. Larutan herbal Abah Nasruddin di berikan gratis oleh abah dan dapat di minta di SL atau kadernya saja.
  • Air akan berangsur-angsur menjadi hijau terang ( setelah  8 hari dan setelahnya akan semakin hijau, pertanda sudah tumbuh gangang pada air kolam )kemudian angkat pupuk kandang dari kolam sebelum benih di tebar.
  • Tebarlah  pada pagi hari di bawah jam 9 pagi atau sore setelah jam 4. Tebar secara perlahan dengan metode aklimatisasi selama 5 menit dan usahakan lele keluar sendiri dari wadah.